Etika
berasal dari perkataan yunani “ethes” berarti kesediaan jiwa akan
kesusilaan, atau secara bebas dapat diartikan kumpulan
dariperaturan-peraturan kesusilaan. Dalam bahasa Latin dikenal dengan
perkataan Mores yang berarti pula kesusilaan, tingkat salah satu
perbuatan lahir 9 perilaku, tingkah laku ). Perkataan mores kemudian
berubah menjadi mempunyai arti sama dengan etika atau sebaliknya.
Government
dari bahasa Inggris dan Gouvernment dari bahasa Perancis yang keduanya
berasal dari bahasa Latin, yaitu Gubernaculum, yang berarti kemudi,
tetapi diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi Pemerintah atau
Pemerintahan dan terkadang juga menjadi Penguasa.
Aparatur
negara dan pemerintah mempunyai tugas mendidik rakyat. Mendidik orang
lain berarti mendidik diri sendiri, karena itu, seorang
pemimpin/pelaksana negara yang sadar akan kewajibannya sebagai pendidik,
hendaknya berusaha agar :
- Dalam hidup sehari-hari menjadi contoh teladan, panutan bagi umum dan kesusilaan.
- Dalam usahanya sehari-hari selalu memperhatikan kemajuan lahir batin masyarakatnya.
Ajaran
untuk berperilaku yang baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai
keutamaan yang berhubungan dengan hakikat manusia disebut etika
pemerintahan.
Selain itu etika pemerintahan juga merupakan bagian dari praktek yurisprudensi atau filosofi hukum yang mengatur operasi dari pemerintah
dan hubungannya dengan orang-orang dalam pemerintahan. Prinsip-prinsip
etika harus disesuaikan dengan keadaan, waktu, dan tempat.
Prinsip-prinsip etika yang bersifat authority, yang bersifat perintah
menjadi suatu peraturan sehingga kadang-kadang merupakan atribut yang
tidak bisa dipisahkan.